A Latar Belakang. Penyebaran Islam di tanah Jawa tidak lepas dari sepak terjang para sembilan wali atau masyarakat Jawa sering menyebut wali songo. Wali songo diyakini sebagai ulama penyebar agama islam pertama di tanah jawa. Dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa para wali di kenal sering menggunakan pendekatan budaya dan kebiasaan
TerjemahanJawa › Indonesia: Manut panemumu, kena apa sajerone te Terjemahan dari bahasa Jawa ke Indonesia Jawa Manut panemumu, kena apa sajerone teks mau, akeh banget tinemu wewujudaning basa kang ora salumrahe, tegese beda karo basa pedinan? Indonesia
Keterkaitanbahasa dengan kelas social. Kelas sosial (sosial class) mengacu kepada golongan masyarakat yang mempunyai kesamaan tertentu dalam bidang kemasyarakatan seperti ekonomi, pekerjaan, pendidikan, kedudukan, kasta, dan sebagainya. Misalnya si A adalah seorang bapak di keluarganya, yang juga berstatus sosial sebagai guru.
Bahasayang digunakan pada Tantri Kamandaka adalah bahasa Jawa Kuno dengan sedikit peralihan ke bahasa Jawa Baru. Menurut Dr.C. Hooykaas dalam Bibliotheca Javanica 2, 1931, di Indonesia terdapat 12 macam naskah Tantri yaitu, 3 dalam bahasa Jawa Kuno 2 dalam bahasa Jawa Baru 2 dalam bahasa Madura 5 dalam bahasa Bali sembilan
MasyarakatJawa duweni adat yen ora manut karo dina anggone nglakoni upacara utawa ritual bakal kena warih. Penyebaran agama Islam di pulau jawa terjadi dalam abad 15 dan abad 16. Dalam waktu singkat Islam diterima hangat oleh masyarakat jawa. Adate bahasa jawa ngapak kuwi kabagi dadi telung cara yaiku ngapak cara Banyumasan, ngapak
16 Busuk ketekuk, pinter kebliner (bodho). artinya sing bodho lan sing pinter podo nemu ciloko. Itulah peribahasa jawa yang berawalan dengan huruf B. Yang terkenal adalah becik ketitik olo ketoro, yang artinya siapa saja yang melakukan kebaikan dan keburukan pada akhirnya akan diketahui juga di belakang hari.
lFuPM6. Salah satu fenomena sosial pada masyarakat Jawa adalah budaya manut dalam proses pengambilan keputusan yang melibatkan sekelompok orang. Manut versi bahasa jawa ini tentu berbeda dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia yang identik dengan istilah ikut-ikutan. Budaya manut ini sering ditemukan dalam berbagai kesempatan seperti rapat, perkumpulan masyarakat, forum, dan berbagai ajang pengambilan suara. Perilaku manut pada masyarakat Jawa menjadi menarik untuk diteliti karena latar belakang budaya Jawa begitu kental mempengaruhi masyarakat yang hidup dengan kejawenannya. Banyak alasan orang terpengaruh dengan sikap manut sehingga dengan demikian memungkinkan menjadikan budaya manut tersebut dapat bermakna positif maupun negatif. Beberapa menjadi manut karena sosok model yang menjadi panutannya, sebagaimana dikenal ada istilah significant person. Ada juga karena tekanan perintah atasan, kekuatan kelompok, kelemahan diri berupa minder dan sebagainya. Akhirnya budaya manut ini menjadi me...
arti manut dalam bahasa jawa